Latar Belakang
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari Tridharma Perguruan Tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat memungkinkan perguruan tinggi untuk lebih relevan dengan tantangan nyata yang dihadapi masyarakat. Perguruan Tinggi tidak hanya menjadi tempat untuk memproduksi pengetahuan teoretis, tetapi juga pusat inovasi yang membantu memecahkan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Program ini dapat mendorong pengembangan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang dapat langsung diterapkan di masyarakat.
Kemiskinan di Indonesia masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan pada 2023 tercatat sekitar 9,57%, yang berarti sekitar 26,36 juta penduduk masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan sering kali berakar pada ketimpangan akses terhadap sumber daya, pendidikan, serta kesempatan kerja, dan masalah ini lebih terasa di daerah pedesaan serta wilayah-wilayah yang kurang berkembang.
Salah satu penyebab utama dari tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia adalah rendahnya produktivitas ekonomi dan terbatasnya kesempatan kerja yang layak. Di beberapa daerah, ketergantungan terhadap sektor pertanian tradisional dan minimnya keterampilan masyarakat menciptakan siklus kemiskinan yang sulit diputus. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi yang inovatif sangat penting untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam pola pertumbuhan ekonomi daerah.
Inovasi memainkan peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengatasi masalah kemiskinan. Inovasi dapat didefinisikan sebagai penciptaan, pengembangan, dan implementasi ide-ide baru untuk menciptakan nilai dan menyelesaikan masalah yang ada. Dalam konteks pembangunan ekonomi, inovasi dapat dilakukan pada berbagai aspek, seperti teknologi, tata kelola, kebijakan publik, serta strategi pemberdayaan masyarakat.
Perguruan tinggi dapat memainkan peran sebagai katalis inovasi dengan mengembangkan teknologi tepat guna, model bisnis, atau solusi manajemen yang sesuai dengan kondisi setempat. Ini memungkinkan masyarakat untuk berkembang lebih mandiri dan berkelanjutan. Melalui program pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi juga berpeluang untuk membangun jaringan dan kemitraan yang lebih luas dengan berbagai stakeholder, seperti pemerintah daerah, perusahaan, LSM, dan masyarakat setempat. Hubungan ini dapat memperluas dampak program pengabdian, serta memperkuat legitimasi dan keberlanjutan program yang dilakukan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, Seminar Nasional Hasil-hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNH2PM) 2024 Sekolah Vokasi UGM diselenggarakan sebagai upaya untuk mewadahi hasil inovasi luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari sivitas akademika perguruan tinggi. Kegiatan ini diharapkan mampu memfasilitasi pertukaran ideide inspiratif dan inovatif dalam penyelesaian permasalahan di masyarakat dalam rangka pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan ekonomi daerah. Inovasi bukan sekadar alat bantu, tetapi menjadi inti dari strategi pembangunan yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem inovasi yang inklusif dan memberdayakan, guna menurunkan angka kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuan
SNH2PM 2024 ini diselenggarakan dengan tujuan:
- Menyediakan ruang diskusi untuk mengidentifikasi dan memahami inovasi dalam mengurangi angka kemiskinan di tingkat daerah.
- Memaparkan kebijakan dan pengalaman praktis yang relevan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
- Menjadi wadah bertukar ide dan membangun kemitraan antara pelaku kegiatan pengabdian kepada masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengimplementasikan inovasi untuk peningkatan ekonomi daerah.
- Menjadi media promosi produk-produk pengabdian kepada masyarakat serta produkproduk UMKM dari desa binaan Sekolah Vokasi di Kabupaten Kulon Progo.
Jenis Kegiatan
- Seminar nasional
- Pameran produk pengabdian kepada masyarakat dan UMKM